February (Pergilah, Tapi Kembalilah padaku nanti)
Saat fajar membuat kita gemetar dan malam membingkai mimpi dengan gigil, terkadang sangat panas, semua orang mendadak buta soal cuaca. Saat siang semakin tua, kadang-kadang mendung tiba-tiba saja menggantung, lalu kau memutuskan untuk membawa payung atau jas hujan.
tapi bah, Cuaca hari ini menipumu! tak setetes gerimispun menyentuh ujung kulitmu, dan semalaman kau kegerahan mengipas-ngipaskan apa saja ketubuhmu.
Disaat lain, awan hitam mendekat, dekat sekali.
bahkan kau bisa menyantuhnya hanya dengan berjinjit." Kau Tak Bisa Menipuku Sekali Lagi!" ujarmu yang masih kesal karna mendung kemarin. tapi lantas hujan turun tanpa gerimis. Membuatmu panik setengah mati. Air meluah dimana-mana. Bajumu basah semua. Dan, kamu kena flu.
Mungkin benar, cuaca February adalah cuaca yang buruk. . Peri angin mungkin sedang kena flu,pikirmu:
sehingga kadang dia hanya meringkuk kedinginan dipojok kasur seperti bayi yang sedang menyusu,
tapi diwaktu yang lain, ia bisa saja bersin dimana-mana secara tak terduga. Ah, cuaca February, kau seperti (pacar)[ku] saja...
Seperti pengalamanku yang terbatas soal cuaca dibulan February, aku juga terbatas memahamimu.
Kau seperti peri angin yang setiap saat terkena flu. Saat kusiapkan payung untuk menghadapi badaimu, kau membatalkanya dengan gerimis-gerimis kecil yang menjengkelkan. Saat tak ku siapkan apa-apa utuk menghadapimu, karna kupikir langitmu secerah bulan Mei, kau mengajakku bermain air dalam badai. Bingung sekali aku bagaimana cara menghadapimu. Kau tak terduga sungguh-sungguh tak terduga, lebih tepatnya.
Kali ini, rupanya kau dan February sedang bersekutu mengirimkan badai kepadaku. Dan aku kedinginan sendirian. Sambil menduga-duga kapan badai akan berhenti. Petir mengglegar,angin kencang,dan rumah-rumah tergenang.
Aku jadi berpikir, mungkin aku butuh perahu untuk mencapaimu kembali, sebab kau sudah menjadi pulau yang tersendiri. Disana, jauh disana, dan semakin jauh kesana.
Cuaca February memang cuaca yang buruk.
Aku tahu itu. Dan badai awal tahun lebih dahsyat dari biasanya.
Tapi diluar itu semua ada yang aku suka dari February: Setelah badai, bagiku langin terlihan lebih indah. Bahkan pelangi yang jarang muncul, akan muncul setelah badai. Aku percaya, Hanya percaya, entah kenapa. Seperti aku yang percaya padamu sejak awal kita kenal.
Meskipun kau serupa pulau yang terlihat menjauh dariku, tersebab bumi itu bulat, aku yakin kelak kita akan bertemu kembali disuatu titik. Titik yang indah saat aku nyatakan cinta kepadamu..
hujan senja itu
menghampiriku dengan rambutnya yang kuyup
hujan senja itu
seperti putri yang merayuku malu-malu
hujan senja itu
menutup pintu
dan mematikan lampu..
Seperti gerimis
Aku mencintaimu perlahan-lahan
Separti badai
aku ingin mencinatimu sampai mati....
*Pergilah, Tapi Kembalilah padaku nanti....
Komentar
Posting Komentar